DPRD Demak Menyoroti Masalah “Wong Cilik” Terkait PAD Menurun di Tengah Pandemi Covid 19
Juru Bicara Fraksi PDIP DPRD Demak, Badarudin membacakan pandangan fraksi terhadap Perubahan APBD 2020 dalam rapat sidang paripurna DPRD Demak
DEMAK,BOLOMOE.com -- Pandemi Covid 19 diprediksi akan menimbulkan dampak negatif di beberapa
sektor. DPRD Kabupaten Demak bahkan mengklaim PAD Demak turun seiring lambatnya
laju pertumbuhan ekonomi.
Topik tentang penurunan PAD Demak disampaikan oleh
peserta
rapat Paripurna Ke-27 Masa Sidang III dengan agenda pandangan umum
fraksi-fraksi DPRD Demak terhadap
perubahan APBD 2020, Jumat (4/9/2020).
Juru bicara Fraksi
Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) Parsidi menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi
daerah jatuh pada kisaran
0,64%-2,48%, dan inflasi mencapai sebesar 4% sampai 5%. Belum lagi tingkat
kemiskinan yang juga diproyeksikan bertambah menjadi 12,8% dengan tingkat
pengangguran terbuka bertambah diangka 8,74%.
"Kami harapkan
agar penyerapan anggaran bukan sekadar mengejar target terserap namun juga
memberi efek positif dalam rangka menggerakkan pembangunan daerah dan stimulus
pertumbuhan ekonomi kerakyatan," katanya.
Fraksi PKB berharap, pemerintah lebih perhatian
terhadap pemulihan ekonomi di sektor kecil misalnya pedagang kaki lima dan
berbagai home industri.
Ketua Fraksi Amanat
Demokrat juga
mengemukakan pandangan terkait PAD Demak yang menurun. Asumsi
pendapatan daerah tahun ini mengalami penurunan sebesar 2,93% atau sebesar Rp
67 miliar lebih, dari target awal Rp 2,302 triliun.
"Banyak program
pemerintah pusat untuk mendongkrak pemulihan ekonomi dengan menyasar UMKM,
pertanian, nelayan serta masyarakat ekonomi kecil lainnya. Tetapi kami belum
melihat kesigapan pemkab menangkap peluang tersebut," ungkapnya.
Dalam penyusunan RAPBD 2020, Ketua Fraksi
Partai Golkar DPRD Demak, Hermin Widyawati meminta pemerintah daerah
memperhatikan keseimbangan anggaran antara kepentingan pemerintah daerah dan
usulan masyarakat untuk mencapai kemajuan Demak dan kesejahteraan rakyat.
FPDIP dalam pandangan fraksinya yang dibacakan
Badarudin menyarankan Pemkab Demak memberi perhatian khusus terhadap kondisi
rob di sejumlah wilayah pesisir Demak dari Sayung hingga Wedung. Langkah konkret yang bisa diambil adalah
memperbanyak pemecah gelombang untuk mengurangi abrasi.
“Selain itu juga perlu diadakan kajian dan uji kelayakan terhadap kemungkinan
untuk pengadaan rumah susun, dan menghidupkan kembali sifon-sifon untuk
mengatasi air sehingga keluar masuknya air laut lebih cepat teratasi.” Ungkap Badarudin.
(red)
Tidak ada komentar