Kasdam IV/Diponegoro Tinjau Sasaran Serbuan Teritorial di Pesisir Demak

Kepala Staf Kodam IV/Diponegoro Brigjen TNI Widi Prasetijono meninjau langsung sasaran Serbuan Teritorial Korem 073/Makutarama di wilayah Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Kamis (15/10/2020).

DEMAK, BOLOMOE.com - Kepala Staf Kodam IV/Diponegoro Brigjen TNI Widi Prasetijono meninjau langsung sasaran Serbuan Teritorial Korem 073/Makutarama di wilayah Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Kamis (15/10/2020).

Selain melakukan peninjauan lokasi sasaran peninggian jalan dan pembuatan talud penahan air laut di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Demak, Brigjen Widi juga melihat pengerjaan beberapa sasaran rehab Rumah Tidak Layak Huni, serta melaksanakan penanaman pohon mangrove secara simbolis.

Dalam kunjungannya ini, Kasdam didampingi Waaster Kasdam IV/Diponegoro Letkol Kav Henry Napitupulu, Danrem 073/Makutarama Kolonel Inf Ari Yulianto, dan disambut Dandim 0716/Demak Letkol Arh Mohammad Ufiz, dan Kapolres Demak AKBP Andhika Bayu Adittama.

Menurut Brigjen Widi, TNI-AD menyelenggarakan karya bhakti Serbuan Teritorial untuk membantu masyarakat. Di wilayah Kodam IV/Diponegoro sendiri, ada dua lokasi, yakni di Banyumas, wilayah Korem 071 dan di Demak, wilayah Korem 073/Makutarama.

Setelah sasaran peninggian jalan dan pembuatan talud selesai, diharapkan dapat bermanfaat bagi warga, sehingga semakin hari kedepannya perekonomian masyarakat terus meningkat.

"Kita lihat hasilnya, dibandingkan sebelum adanya pelaksanaan serbuan teritorial, saat ini sudah jauh meningkat. Tanah sudah keras, sudah tinggi, mempermudah masyarakat dalam bepergian, sehingga tidak ada yang terisolir lagi nantinya," kata Brigjen Widi kepada wartawan

Brigjen Widi menambahkan, beberapa rumah warga yang kondisinya memprihatinkan dan pemiliknya dalam keadaan susah, dibantu dengan progam rehab RTLH terbatas

"Danrem, Dandim, Kapolres dan seluruh masyarakat tentu berkeinginan tanah kita ini tidak tergerus air laut. Oleh karena itu, kita berikan tanaman-tanaman yang dapat menahan abrasi dan erosi, yakni dengan menanam 10.000 pohon mangrove," ujar Brigjen Widi. (red.)

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh wibs24. Diberdayakan oleh Blogger.