Mahasiswa UIN Walisongo Ajak Warga Demak Berkreasi di Masa Pandemi


Alfi Khiyarotun Nisa Mahasiswa KKN UIN Walisongo, Semarang,mengajari remaja Desa Kalikondang, Demak, membuat kreasi seni dengan memanfaatkan bahan sederhana, Jumat (6/11/2020)

DEMAK, BOLOMOE.com --  Mahasiswa KKN  UIN Walisongo Semarang mengadakan Pelatihan Kewirauhaan DIY (do it yourself) di Desa Mangunjiwan, Demak.  DIY merupakan aktivitas memodifikasi atau membuat berbagai benda yang dilakukan sendiri.

Dipandu oleh Alfi Khiyarotun Nisa Mahasiswa KKN UIN Walisongo, para remaja di lingkungan desa setempat diajak membuat kreasi seni dengan memanfaatkan bahan sederhana dari cup gelas plastik bekas dan tali rami estetik.

Menurut Alfikhiya, pelatihan ini sebagai media kreativitas para remaja di lingkungan setempat. Pelatihan itu diadakan karena ia melihat kurang produktifnya para remaja di lingkungan Desa Mangunjiwan di masa pandemi Covid-19.

"Pelatihan keiwarusahaan semacam ini bisa menjadi salah satu media anak remaja milienal sekarang untuk mengembangkan bakatnya.  Pelatihan tali rami yang berbau estetik ini menjadi minat para remaja akhir-akhir ini," kata Alfikhiya sapaan akrabnya,Jumat (6/11/2020).

Di sela sela kegiatan , Alfikhiya juga mengedukasi peserta pelatihan untuk disiplin protokol kesehatan seperti memakai masker, rutin mencuci tangan pakai serta menjaga jarak.

"Pelatihan wirausahaan DIY ini sekaligus sebagai program kerja individu  dalam kegiatan KKN. Selain itu juga edukasi protokol kesehatan," ujar Alfikhiya.

Alfikhiya menjelaskan, dalam kegiataan Pelatihan Kewirausahaan DIY, sebelumnya disiapkan alat dan bahan seperti alat lem tembak, gunting, cup plastik bekas atau botol polos bening bekas, tali rami, isi lem tembak, pernak-pernik diantaranya renda, benik dan mutiara.

Adapun cara pembuatannya, mulai dari sisi yang ingin di tutup dengan tali rami, ujung tali di lem lalu di putar tali raminya di sisi cup melingkar secara terus menerus sampai sisi yang di inginkan tertutup.

Selanjutnya lem lagi ujung yang akan dipotong tali raminya, setelah itu di hias dengan pernak-pernik sesuai selera anak remaja. 

"Caranya mudah  dan sederhana, tapi hasilnya elegan dan estetik sesuai selera anak remaja milenial sekarang. Mereka antusias mengikuti kegiataan ini," ucap Alfikhiya.

"Dengan adanya niat serta keinginan, barang bekas dan sederhana pun bisa menjadi barang berharga,"tutupnya.

Sementara itu, Zunita salah satu peserta mengaku senang dengan adanya pelatihan dari Mahasiswa UIN Walisongo ini. Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan  bentuk kepedulian mahasiswa  terhadap masyarakat khususnya remaja yang selama masa pandemi ini 'gabut" dan kurang produktif.

"Alhamdulillah,dengan adanya pelatihan ini,  kami mendapatkan ilmu baru dan bisa lebih produktif," kata Zunita. (red)

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh wibs24. Diberdayakan oleh Blogger.