Terkendala Pandemi Covid-19, Seniman Demak Gelar Ketoprak Virtual
Para seniman ketoprak Sayung Mulya , Desa Sayung Kecamatan Sayung, menggelar pertunjukan virtual dengan lakon Mas Karebet. Pengambilan gambar dilaksanakan, Minggu (15/11/2020).
DEMAK, BOLOMOE.com -- Masa pandemi Covid-19 tak menyurutkan para seniman ketoprak yang tergabung dalam Sayung Mulya , Desa Sayung Kecamatan Sayung, Demak untuk tetap eksis menggelar pertunjukan. Kali ini mereka mementaskan lakon Mas Karebet secara virtual. Adapun pengambilan gambar dilaksanakan, Minggu (15/11/2020).
Sebelum memulai pertunjukan para pemain menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan pakai sabun, memakai masker dan menjaga jarak.
Lakon Mas Karebet berkisah tentang Karebet putra Ki Ageng Pengging yang ngenger di Tingkir dan bertemu Sunan Kalijaga. Dia diberi petunjuk untuk mengabdi di Kasultanan Demak Bintara.
Setelah diterima, ternyata ada salah satu ponggawa yang iri karena Karebet menjadi pemuda idaman Puteri Cempaka. Karebet kemudiab diusir dari Demak dan berguru dengan Ki Ageng Banyu Biru,
Singkat cerita, setelah cukup berilmu Karebet kembali ke Demak Bintara. Saat itu ada kejadian kebo Danu yang mengamuk. Tidak ada yang bisa menanggulangi kecuali Karebet, akhirnya Karebet diangkat menjadi menatu Sultan Trenggana.
"Dari kisah ini, kita dapat mengambil hikmahnya bahwa orang yang temen bakal tinemu, artinya orang yang tekun meski mendapat rintangan , kalau selalu berusaha dan tawakal maka akan tercapai cita-citanya," kata Maryoko sutradara pertunjukan.
“Walaupun masa pandemi, kalau kita selalu berusaha dan tawakal Insya Allah akan berlalu dan segera normal,”lanjut guru Seni Budaya SMKN 1 Sayung itu.
Menurut Yaimul Umam, Ketua Ketoprak Sayung Mulya, pentas ketoprak ini merupakan hasil swadaya warga. Para pemain yang terdiri dari warga , RT, RW, karangtaruna dan perangkat desa bergotong royong dan iuran seikhlasnya agar dapat menggelar pertunjukan, dan mendapat dukungan dari kepala desa.
Pertunjukan ketoprak digelar secara virtual karena saat ini pentas masih terkendala Covid-19. Meskipun pandemi pentas harus tetap jalan dan tidak alasan untuk berdiam diri.
“Ketoprak virtual ini menunjukan bahwa benar-benar seniman Demak ada dan tidak vakum, walaupun terkendala pandemi Covid-19,” kata Umam.
Sementara itu, Munawir Kepala Desa Sayung mengatakan, pentas ketoprak virtual sebagai salah satu bentuk melestarikan budaya bangsa di tengah situasi pandemi saat ini. Sekaligus sebagai edukasi, meskipun ada bencana Covid-19 jangan sampai seniman berhenti berproses dan berkarya.
“Mari uri-uri budaya kita sendiri. Pentas ini bagian dakwah budaya. Ketoprak virtual ini nantinya bisa di akses masyarakat melalui konten YouTube,” tutur Munawir.(AW)
Tidak ada komentar