Silaturahmi Anti Corona Ala Warga Sadar Budaya
Tatiek Soelistijani, anggota DPRD Demak dari fraksi PDI-P memakaikan masker pada salah satu warga Desa Kendaldoyong Kecamatan Wonosalam Kabupaten Demak Jawab Tengah saat peringatan kelahiran Pancasila, Selasa (1/6/2021)
DEMAK,BOLOMOE.com - Selama musim pandemi Covid-19, kesempatan untuk berkumpul atau saling berkunjung dengan tetangga juga terbatas.
Tetapi, warga Desa Kendaldoyong Kecamatan Wonosalam
Kabupaten Demak Jawab Tengah punya trik sendiri agar bisa tetap bersilaturahmi
dengan tetap mempertahankan protokol kesehatan.
Sumita (46), Zulihah (35) dan Mujiwati (42) para Ibu
rumah tangga ini punya perjanjian tak tertulis untuk 'ngedate' di depan rumah.
Lepas subuh, selama wabah corona melanda, mereka dan beberapa warga lainnya
berjalan atau berlari kecil mengelilingi jalan desa yang asri di kelilingi
sawah menghijau.
Usai berolahraga, mereka pun kompak membersihkan
halaman ataupun menyiram tanaman. Di sela sela aktivitas domestik tersebut,
mereka tak lupa bercengkrama dan saling mengabarkan apa saja.
Jika bersih bersih selesai tapi keringat belum keluar banyak, mereka pun memperpanjang berjemur di tepi jalan yang penuh sinar matahari.
"Katanya selama pandemi Covid-19 harus rutin
berjemur biar virusnya hilang," ucap Sumita.
Pagi itu, Selasa (1/6/2021) mereka sengaja tak memakai
masker saat berjemur di depan rumah.
"Tadi sudah pakai. Ini menunggu pembagian masker
dari acara itu," kata Zulihah sambil menunjuk ke arah beberapa orang di
dekat mereka yang tengah membagi masker di lingkungan tersebut.
Rupanya, salah satu anggota DPRD Demak sedang
mengadakan hari bakti dalam rangka peringatan kelahiran Pancasila.
Tatiek Soelistijani, sang anggota dewan dari fraksi
PDI-P Demak terlihat sedang membagikan masker dan mengedukasi masyarakat
tentang pentingnya disiplin protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.
Sambil memakaikan masker pada seorang ibu yang menggendong balita sambil naik sepeda, Tatiek berpesan meski bepergian dekat tak boleh sampai lupa bermasker.
"Jaga kesehatan ya Bu, lain kali tetap pakai
masker," ucap Tatiek.
Setelah pembagian masker dan edukasi protokol
kesehatan, Tatiek dan tim lalu melanjutkan acara dialog budaya dengan warga
sekitar.
Sudah menjadi kebiasaannya, setiap mengadakan acara
bersama warga ia selalu menyisipkan pentingnya melestarikan budaya.
"Ini contohnya sega ndoreng. Warga Demak jangan
sampai lupa terhadap makanan khas Kota Wali ini," kata wanita yang hobi
berolahraga ini.
Warga Desa Kendaldoyong Kecamatan Wonosalam Demak yang
mengikuti acara dialog interaktif tersebut rata rata adalah petani yang hendak
pergi ke sawah.
Mereka sudah membawa peralatan lengkap, tetapi
menyempatkan waktu sejenak untuk ikut sarapan sega ndoreng dan menyampaikan
aspirasi terhadap wakil rakyat tersebut.
Slamet (60) warga Dukuh Pampang Desa Kendaldoyong Wonosalam mengatakan dirinya gembira jika ada acara acara serupa yang tak disetting di ruang khusus
"Suka begini, wakil rakyat sambil olah raga
menyempatkan duduk bersama di pinggir jalan dekat sawah dan mengajak makan
makanan asli Demak," ungkap Slamet.(AW)
Tidak ada komentar