Begini Cara Kades di Demak Kampanye 5 M sambil Tangkal Hoaks Vaksinasi


Salah satu warga Desa Harjowinangun Kecamatan Dempet Kabupaten Demak saat mendapat vaksin Covid-19, Sabtu (17/7/2021).

DEMAK,BOLOMOE.com - Entah karena kesadaran pribadi atau iming-iming syarat bantuan sosial (bansos) yang membuat warga Demak dari hari ke hari mulai antusias mengikuti kegiatan vaksinasi yang diselenggarakan oleh pemerintah.

Mustofiatun (43) Warga Desa Harjowinangun Kecamatan Dempet Kabupaten Demak  bersama seluruh keluarga di atas usia 17 tahun langsung mendatangi Balai Desa Harjowinangun untuk mendapatkan imunisasi Covid-19, Sabtu (17/7/2021).

Ia mendapatkan informasi melalui chat WhatsApp dari RT setempat tentang program vaksinasi yang digelar di desanya.

"Mumpung dekat tempatnya, saya langsung datang bersama keluarga," ujarnya.

Sebenarnya program vaksinasi terpusat di Kabupaten Demak terbuka setiap hari pada 7 titik yang sudah ditetapkan. Tetapi masyarakat kadang merasa tempatnya terlalu jauh atau alasan lain sehingga lebih antusias ketika pelayanan vaksinasi dibuka di desa masing-masing.

Demi tercapai target percepatan vaksinasi, memang Pemerintah Kabupaten Demak menggelar vaksinasi terpusat yang dijadwalkan dari tanggal 12 Juli 2021 hingga 31 Agustus 2021. Adapun lokasi vaksinasi terpusat ada di tujuh tempat yakni di Pendopo Kabupaten Demak, di MTs Negeri 3 Demak ( Karangtengah),Kecamatan Dempet, RSUD Sultan Fatah Karangawen, SMP Negeri 2 Mijen, Kecamatan Karanganyar dan SMP Negeri 3 Mranggen.  

Sementara itu Kepala Desa Harjowinangun, Siswanto mengatakan dari 4281 warga usia 17 tahun ke atas, yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 baik dosis pertama maupun dosis kedua sudah sekitar 400 an orang.

Ia beserta jajaran perangkat desanya terus mengupayakan sosialisasi pentingnya vaksinasi Covid-19.

"Salah satu hal yang mendorong warga untuk mau menjalani vaksinasi ya karena untuk mendapatkan bansos syaratnya harus punya sertifikat vaksin," terang Siswanto..

Upaya menyukseskan program vaksinasi ini juga tak mudah, tantangan terbesar ada pada hoaks dari mulut ke mulut tentang mitos vaksin Covid-19 yang tidak aman menurut segelintir orang di masyarakat.

Menanggapi isu tak berdasar tersebut, Siswanto pun gencar melakukan edukasi melalui pengeras suara, group media sosial untuk warga, mendatangi kerumunan massa maupun secara door to door.

"Vaksinasi ini aman. Kalau tidak aman bagi rakyat tidak mungkin kan pemerintah akan menerapkannya? Kami terus mencoba meyakinkan warga." Ucap Siswanto.

Selain edukasi tentang keamanan dan manfaat vaksinasi, Siswanto juga tak bosan-bosan mengingatkan warganya agar selalu disiplin protokol kesehatan. Tak melupakan perilaku 5 M yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilisasi. (Kus)

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh wibs24. Diberdayakan oleh Blogger.