Bahagianya Anak Usia Dini Belajar Tatap Muka Terbatas


Peserta didik PAUD Indahsari Desa Karangsari Kecamatan Karangtengah Demak saat pembelajaran tatap muka, Selasa (31/8/2021)

DEMAK,BOLOMOE.com - Setelah hampir dua tahun pelajaran menjalani pembelajaran dengan metode dalam jaringan (daring), kini pelaku pendidikan boleh bernafas lega dengan adanya kelonggaran berupa pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas.

Tentu saja, munculnya kebijakan PTM tidak diberlakukan di semua wilayah saat Pandemi Covid-19 masih menghantui negeri kita. Sesuai dengan aturan pemerintah, wilayah dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan  Masyarakat (PPKM) level 1-3 lah yang mendapat izin PTM terbatas dengan memperhatikan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

Beberapa sekolah di daerah dengan status PPKM level 1-3 pun mulai melakukan uji coba PTM dengan prokes ketat dan dilakukan secara blended antara PTM terbatas atau home visit dan melalui daring.

Salah satu satuan pendidikan (satpen) yang melaksanakan uji coba PTM adalah PAUD Indahsari Desa Karangsari Kecamatan Karangtengah Demak. Peserta didik mulai diizinkan menginjakkan kaki di tempat mereka belajar sambil bermain tetapi dalam jumlah terbatas.

Sri Hartini, pendidik yang ditugaskan sebagai petugas penegak protokol kesehatan di PAUD Indahsari mengatakan keputusan satpen untuk menyelenggarakan pembelajaran secara blended sudah sesuai prosedur.

“Pembelajaran secara blended sudah disetujui oleh orang tua dan kami menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” ucap Sri Hartini, Selasa (31/8/2021)

Sebelum memutuskan menyelenggarakan PTM terbatas pihaknya lebih dulu memastikan bahwa ada regulasi yang mendasari kegiatan tersebut. Di antaranya adalah penunjukkan dan pengesahan petugas penegak disiplin protokol kesehatan yang bertanggung jawab terhadap kesiapan tempat maupun agenda pembelajaran.

Semua pendidik dan tenaga kependidikan juga terlibat secara langsung dalam menyiapkan kelas yang sudah bersih dan rutin disemprot desinfektan. Satpen juga menyiapkan masker cadangan, handsanitizer dan tempat cuci tangan yang mudah dijangkau anak usia dini. Yang terpenting adalah izin dari orang tua dalam bentuk surat pernyataan agar putra putrinya mendapat kesempatan belajar tatap muka.

Selain itu petugas penegak protokol kesehatan juga memastikan anak-anak tidak melepaskan masker saat mengikuti kegiatan belajar dan tetap menjaga jarak aman dengan kawan sebaya.

“Kami membuat desain pembelajaran yang meminimalisir kontak antar peserta didik. Supaya terjaga aturan jaga jarak,” ucap Sri Hartini.

Selain itu, satpen juga tetap berkoordinasi dengan pihak dinas pendidikan maupun pemerintah desa supaya ada pengawaan terhadap keberlangsungan uji coba PTM di satpen. (Kusfitria)

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh wibs24. Diberdayakan oleh Blogger.