Cerita Penyintas Covid-19, Gunakan Teknik Proning saat Karantina Mandiri dan Ajak Patuhi Prokes

 

Fitria dalam salah satu acara podcast di Demak

DEMAK,BOLOMOE.com - Covid-19 yang selama setahun terakhir ini menghantui dunia dan meninggalkan sederet luka batin bagi keluarga yang terpapar hingga ada yang meninggal maupun para penyintas yang masih trauma.

Sebut saja namanya Fitria (39). Warga Kecamatan Karangtengah Demak ini mengaku masih trauma setelah lebih kurang selama dua bulan istirahat total karena terpapar virus Corona beberapa bulan yang lalu.

"Awalnya hanya terasa tenggorokan sangat kering, lalu batuk-batuk parah dan akhirnya kehilangan daya penciuman serta semua makanan terasa sangat asin di lidah," ungkap Fitria saat diwawancarai Senin (20/12/2021).

Ia mulai merasakan anosmia dan demam sekitar akhir bulan Mei 2021 dan dikarantina di kamar terpisah hingga awal Juli 2021. Selama masa karantina mandiri, ia dipantau oleh dokter secara online.

Dengan pengawasan ketat dari pihak keluarga, Fitria pun secara rutin minum obat dan berjemur meski kondisinya sangat memprihatikan. Menurut pengakuannya, kasih sayang dan perhatian keluarga lah yang membuat semangatnya bangkit untuk bisa sembuh.

Wanita yang memiliki tiga putra ini merasa sangat menderita karena Covid-19 membarengi serangan asma yang dideritanya sejak kecil.

"Sangat sulit untuk bernafas, tetapi saya memperhatikan tutorial meningkatkan saturasi oksigen secara mandiri. Alhamdulillah dengan teknik proning, sangat membantu saat saya merasa sangat sesak nafas," ucapnya penuh syukur.

Cara meningkatkan kadar oksigen dalam darah atau saturasi oksigen dengan teknik proning yang bisa dilakukan secara mandiri adalah sebagai berikut,pertama berbaring tengkurap di atas alas. Pastikan kita menggunakan bantal di bawah leher, panggul, dan kaki. Lakukan posisi ini selama 30 menit.

Kemudian  pada posisi kedua, kita berbaring menyamping. Pastikan alas dan bantal di bawah leher, panggul, dan dijepit di antara kedua kaki. Lakukan posisi ini selama 30 menit.

Dan pada posisi berikutnya, duduk dengan kaki selonjor lurus ke depan dan badan menempel dinding. Gunakan penyangga bantal dalam posisi duduk. Sama seperti dua posisi sebelumnya, lakukan ini selama 30 menit.

Aktivis pemerhati pendidikan dan anak ini mengaku dirinya selama ini sudah mematuhi anjuran pemerintah tentang protokol kesehatan tetapi tetap terkena paparan virus berbahaya ini.

"Padahal setiap hari sudah mengenakan masker, sering cuci tangan, saya juga lebih sering bekerja dari rumah dan rajin berjemur tetapi mungkin karena saat itu daya tahan tubuh sedang lemah jadi masuk deh virusnya," kata Fitria.

Perempuan berkacamata ini mengaku sangat bersyukur bisa terbebas dari jeratan Covid-19 meski sempat mengalami gejala long covid.

"Setelah sekitar dua bulan bed rest dan merasa sudah fit, saya mulai beraktivitas normal eh ternyata jadi mudah lelah dan nafas pendek-pendek. Sesekali penciuman juga masih terganggu,"tuturnya.

Berdasarkan pengalaman tersebut, Fitria berpesan kepada seluruh masyarakat agar tak abai terhadap protokol kesehatan berupa memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, menjaga jarak aman serta mengurangi mobilitas.

"Please, demi keselamatan kita sendiri dan orang lain yang melakukan kontak dengan kita tolong tetap dijaga 5 M," pesannya. (ARI)

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh wibs24. Diberdayakan oleh Blogger.